AKHLAK

[Akhlak][grids]

Aqidah

[Aqidah][twocolumns]

FIQIH

[Fiqh][bleft]

Kesehatan Hati

Ketahuilah, kesucian terbagi dua, yaitu kesucian lahiriah (kesucian badan) dan kesucian bathiniah (kesucian hati). Jika seorang hamba mampu menggabungkan dua kesucian itu, maka ia berhak meraih cinta ALLAH yang diidamkan setiap muslim “…Dan ALLAH mencintai orang-orang yang bersih.” (QS 9 : 108).
Ibnul Qayyim menjelaskan : “Hati yang sehat adalah hati yang selamat dari siksa ALLAH. Hati yang terbebas dari segala ikatan syahwat. Hati yang selalu pasrah kepada ALLAH, tidak sedikit pun pernah menyimpan pembangkangan terhadap perintah dan keputusan ALLAH. Ia hanya menginginkan ALLAH dan berbuat sesuai dengan perintah ALLAH. Hanya ALLAH yang menjadi tujuan, menjadi nyawa perintah, sarana dan metode hidupnya. Tidak ada syubhat yang merintang di hadapannya, sehingga hati selalu meyakini berita dari ALLAH.”
Syeikh Amin Muhammad Jamal berkata : “Keselamatan hati tidak akan sempurna sebelum terhindar dari 5 hal, yaitu syirik yang menodai tauhid, bid’ah yang dapat menyalahi sunnah, nafsu syahwat yang cenderung melanggar perintah, ambisi yang mengotori keikhlasan, dan lalai yang dapat menodai dzikrullah. Kelima faktor inilah yang sangat berpotensi mengotori qalbu sehingga cahaya kebenaran akan terhambat. Bahkan hati yang telah ternoda akan sulit mendapatkan manfaat yang layak dalam masalah apa pun, termasuk hubungan dengan sesama makhluk.” Seperti kata Ibnul Qayyim : “Bergaul dengan orang yang hatinya mati adalah penyakit. Berteman dengannya adalah racun. Dan bermajlis (berkumpul) dengan mereka adalah bencana.”
Untuk menuju kepada kesehatan hati selain menghilangkan kelima racun di atas, juga harus berusaha menutup pintu masuk segala macam keburukan, di antaranya adalah :
1. pintu syubhat yang selalu mewariskan keragu-raguan tentang din ALLAH. Inilah pintu yang dapat memalingkan keyakinan (i’tikad). Syubhat adalah perkara atau keadaan yang tidak jelas haq dan bathilnya, halal dan haramnya.
2. Pintu syahwat yang selalu mewariskan tradisi mendahulukan hawa nafsu dari pada taat. Inilah pintu yang memalingkan organ badan (jawarih). Syahwat adalah keinginan yang timbul dari jiwa hewani yang sering bertentangan dengan hukum suci (fitrah).
3. Pintu amarah yang selalu mewariskan permusuhan di antara makhluk ALLAH. Inilah pintu yang dapat memalingkan tabiat. kemarahan akan menghilangkan kearifan. Kebenaran dalam pandangan orang yang marah bisa berubah menjadi kebathilan.
Dalam kitab Az-Zuhd al-Kabiir, karya al-Baihaqi (hal 174) dikisahkan : Dari Fath bin Syakraf, ia berkata : Abdullah al-Anthaki berkata kepadaku, “Wahai orang khurasan, hanya ada empat perkara. Tidak ada yang lain, yaitu matamu, lisanmu, hatimu dan hawa nafsumu.
- Perhatikanlah matamu agar engkau tidak melihat sesuatu yang tidak halal.
- perhatikanlah lisanmu agar engkau tidak berkata sesuatu, padahal ALLAH mengetahui kebalikannya dari hatimu.
- perhatikanlah hatimu agar engkau tidak ada kedengkian dan dendam terhadap seorang muslim.
- perhatikanlah hawa nafsumu agar sedikit pun tidak berhasrat pada keburukan.
Jika keempat perkara ini tidak ada dalam dirimu, maka taburkanlah debu di atas kepalamu, karena engkau benar-benar celaka.

    Keine Kommentare: