DI ANTARA DOSA BESAR
- Menyekutukan Allah (berbuat kesyirikan)
- Membunuh jiwa tanpa sebab syar'i
- Mengamalkan sihir
- Meninggalkan salat lima waktu
- Tidak mengeluarkan zakat
- Durhaka kepada orang tua
- Makan harta riba
- Makan harta anak yatim
- Berdusta atas nama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
- Tidak berpuasa pada bulan Ramadhan tanpa alasan syar’i
- Melarikan diri dari medan perang
- Berzina
- Pemimpin yang curang, zalim, lalim dan tidak adil kepada rakyatnya
- Minum khomer / arak
- Sombong, congkak, angkuh
- Persaksian palsu
- Liwath (homoseks), lesbian
- Menunuh orang lain berbuat zina
- Mencuri harta rampasan perang (ghaniimah), harta zakat atau harta dari Baitul Muslimin
- Berbuat kezaliman dengan mengambil harta orang lain dengan cara yang batil.
- Mencuri
- Merampok
- al-Yamin al-Ghomus (Bersumpah dengan nama Allah atas perkara yang telah terjadi namun ia sengaja berdusta. Seperti ucapan, “demi Allah, saya beli barang ini kemarin sudah rusak,” padahal tidak ada yang rusak sebelumnya.
- Sering berdusta pada kebanyakan ucapannya
- Bunuh diri
- Hakim yang buruk
- Suami yang menganggap baik kemaksiatan yang dikerjakan oleh istri
- Laki-laki menyerupai wanita, wanita yang menyerupai laki-laki
- Al-Muhallil dan al-Muhallal lahu (al-Muhallil adalah seorang yang menikahi istri orang lain yang sudah menjatuhkan talak tiga kepada istrinya itu, namun dengan syarat ia harus menceraikannya lagi setelah mencampurinya, agar istri tersebut halal kembali oleh suami pertama. Seorang suami yang menyuruh hal ini disebut dengan al-Muhallal lahu)
- Makan bangkai, darah dan daging babi
- Tidak bersuci (istinja’) setelah buang air kecil
- Memungut pajak
- Riya’ (beribadah dengan niat dilihat orang lain dan pendapat pujian)
- Berkhianat
- MENUNTUT ILMU KARENA DUNIA DAN MENYEMBUNYIKAN ILMU
- Mengungkit-ungkit pemberian
- Mendustakan takdir
- Mencari-cari tahu rahasia orang lain
- Suka melaknat
- Orang yang berkhianat kepada pemimpinnya
- Membenarkan dukun dan tukang ramal (paranormal)
- Istri yang tidak taat kepada suami
- Memutuskan silaturahmi
- Menggambar atau melukis makhluk yang bernyawa
- Namimah / mengadu domba
- Meratapi mayit
- Mencela nasab
- Al-Baghyu (melampaui batas/berbuat kezaliman)
- Memberontak pemerintah dan mengkafirkan mereka oleh sebab dosa besar
- Mencela dan menyakiti kaum muslimin
- Menyakiti dan memerangi para wali Allah (wali Allah adalah orang yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah. Lihat: Yunus: 62-63)
- Memanjangkan kain di bawah mata kaki bagi laki-laki (Isbal)
- Memakai kain sutera dan emas bagi laki-laki
- Budak yang melarikan diri dari tuannya
- Menyembelih / berkurban untuk selain Allah
- Merubah batas-batas tanah (dengan memasukkan tanah orang lain ke dalam miliknya)
- Mencela para sahabat
- Mencela kaum Anshor (para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang berasal dari kota Madinah)
- Mengajak orang lain kepada kesesatan atau ajaran buruk
- Menyambung rambut, menato tubuh dan merapikan gigi untuk keindahan / kecantikan.
- Menghunuskan senjata kepada saudaranya
- Mengaku-ngaku / menyandarkan diri kepada selain ayah kandungnya dalam nasab
- Tathoyyur (beranggapan siap dengan tempat, waktu atau peristiwa tertentu. seperti keyakinan 13 adalah angka sial, menabrak kucing atau kejatuhan cicak dapat menyebabkan petaka, dll.)
- Minum dari gelas yang terbuat dari emas dan perak
- Debat kusir tanpa faedah
- Menyiksa dan menganiaya budak
- Berbuat curang dalam timbangan dan takaran
- Merasa aman dari azab Allah
- Berputus asa dari rahmat Allah
- Kufur / mengingkari nikmat orang yang telah berbuat baik kepadanya
- Mencegah orang lain untuk mendapatkan kelebihan air yang ia miliki
- Memberikan tanda khusus di muka hewan
- Berjudi
- Melakukan penyimpangan di al-Harom al-Makki
- Memata-matai dan mencari-cari kesalahan kaum muslimin
Itulah sejumlah dosa-dosa besar (al-Kabaa’ir) yang disebutkan oleh Imam adz-Dzahabi rahimahullah di dalam kitabnya yang berjudul al-Kabaa’ir.
Seorang penyair berkata:
"Aku tahu keburukan bukan untuk aku amalkan, namun untuk menjaga diri darinya"
"Siapa yang tidak tahu antara kebaikan dan keburukan, ia bisa terjerumus ke dalamnya (keburuan)."
Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu 'anhu berkata:
"Dahulu orang-orang bertanya kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam tentang kebaikan, ADAPUN AKU BERTANYA KEPADA BELIAU TENTANG KEBURUKAN, KARENA AKU KHAWATIR TERJERUMUS KE DALAMNYA." (HR. al-Bukhari)
Semoga dengan mengetahui dosa-dosa besar tersebut kita dimudahkan untuk meninggalkan dan menjauhinya. Aamiiin.
Labels:
Nasihat
Keine Kommentare: