"KIAT IKHLAS DALAM BERAMAL"

Sebagaimana telah dimaklumi bahwa di antara adab penuntut ilmu adalah harus ikhlas. Ikhlas merupakan perkara yang sangat penting. Ulama menyatakan bahwa ibadah tidak akan diterima melainkan dengan dua syarat; Ikhlas dan Mutaba'ah atau sesuai tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kedua hal ini bak dua sayap burung, satu sama lain saling melengkapi. Apabila salahsatunya patah, niscaya burung itu tidak akan bisa terbang.
Di sini kita akan mengulas syarat yang pertama saja, yaitu Ikhlas, khususnya tentang kiat-kiat ikhlas dalam beramal salih yang di antaranya adalah menuntut ilmu. Berikut di antara kiat-kiat tersebut:

• Mengenal lebih jauh akan keagungan Allah, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, dan tekun mempelajari tentang keesaan-Nya.
• Membaca ayat-ayat dan hadis-hadis tentang siksa dan nikmat alam kubur.
• Mempelajari ayat-ayat dan hadis-hadis tentang siksa neraka.
• Mempelajari hadis-hadis tentang kenikmatan yang Allah siapkan untuk orang-orang bertakwa.
• Selalu mengingat kematian dan tidak panjang angan-angan.
• Mengetahui hinanya kehidupan dunia yang akan sirna.
• Berdoa memohon keikhlasan kepada Allah dan mohon agar dijauhkan dari hal-hal yang dapat merusak keikhlasan.
• Khawatir tidak ikhlas menjadi su'ul khatimah (kesudahan buruk).
• Memperbanyak amal kebaikan di kala sendiri dan tidak memberitahukannya kepada siapa pun.
• Bergaul dan bersahabat dengan orang yang ikhlas, baik dan bertakwa, juga orang-orang yang berilmu.
• Takut berbuat riya' dan berusaha menghindari darinya semaksimal mungkin.
• Lari dari perbuatan yang menimbulkan celaan dari Allah.
• Berzikir kepada Allah dengan lisan dan hati.
• Mempelajari amalan-amalan yang membuat setan lari.

[Dinukil secara singkat dari Kitab al-Ikhlash, karya Syaikh Husain bin ‘Audah al-'Awaisyah hafizhahullah, salah satu murid Syaikh al-Albani rahimahullah]