DAJJAL Malapetaka Akhir Zaman
MUQODDIMAH
Alhamdulillah,
sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
صلي الله عليه وسلم, keluarga, dan sahabatnya. Amma
Ba’du:
Salah
satu mukjizat Rosululloh صلى الله عليه وسلم adalah beliau diberi kemampuan menceritakan suatu peristiwa yang
akan terjadi. Tidak hanya itu, beliau juga diberi kemampuan mengabarkan
peristiwa yang akan terjadi kelak di akhir zaman.
Semua
peristiwa yang beliau kabarkan adalah suatu kepastian yang tidak diragukan lagi
kebenarannya, karena tidaklah ada satu perkataan pun yang keluar dari lisan
beliau kecuali itu adalah wahyu dari Alloh عزّوجلّ Pencipta dan Pengatur alam semesta.
Berikut
adalah secercah kisah di akhir zaman, yang bisa menjadi pelajaran sekaligus
peringatan bagi hamba-hamba Alloh yang beriman, dan sebagai bukti kekuasaan
Alloh سبحانه و تعالى serta kebenaran Risalah Rosululloh Muhammad صلى الله عليه وسلم. Allohul Musta'an
AL
KISAH
Dari
Nawwas bin Sam'an رضي الله عنه, ia berkata: "Pada suatu hari, Rosululloh صلى الله عليه وسلم mengisahkan tentang Dajjal, beliau menganggapnya remeh, tapi
juga merisaukannya. Sampai-sampai kami (para sahabat) merasa kawatir apabila
Dajjal telah berada di sekitar kami, maka ketika kami menemui Rosululloh
صلى الله عليه وسلم beliau mengetahui hal tersebut, kemudian bertanya: "Ada apa
dengan kalian?," kami menjawab: "Wahai Rosululloh, suatu hari engkau menyebutkan
tentang Dajjal, engkau menganggapnya remeh tapi engkau juga merisaukannya
sehingga kami kawatir Dajjal telah ada di tengah-tengah kami," maka kemudian
Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
"Bukan Dajjal yang lebih aku kawatirkan atas kalian, jika dia keluar sementara
aku masih berada di tengah-tengah kalian, maka aku yang akan menghadapinya,
tetapi apabila dia keluar sedangkan aku tidak ada di tengah-tengah kalian, maka
masing-masing orang mengurus dirinya sendiri, (dan) Alloh عزّوجلّ adalah penolong bagi setiap muslim. Dajjal adalah pemuda
berambut keriting, matanya menonjol, seakan diriku memperumpamakannya seperti
Abdul Uzza bin Qothon.1
Barangsiapa di antara kalian yang menjumpainya, hendaknya dia membaca ayat pada
awal-awal Surat al-Kahfi, dia (Dajjal) akan keluar di jalan antara Syam dan
Iraq, lalu membuat kerusakan di kanan dan kiri. Wahai hamba Alloh tetap kokohlah
kalian!" Kami bertanya: "Wahai Rosululloh, berapa lama dia akan tinggal di
bumi?" Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab:
"Empat puluh hari, sehari (pada waktu itu) seperti setahun, sehari (setelahnya)
seperti sebulan, dan sehari (setelahnya) seperti sepekan, kemudian hari-hari
berikutnya akan seperti hari-hari biasa," kemudian kami bertanya: "Wahai
Rosululloh, sehari seperti setahun tadi, apakah cukup bagi kami untuk melakukan
sholat sehari?," Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab: "Tidak, tapi perkirakanlah waktu- waktunya!," kami
bertanya lagi: "Wahai Rosululloh, bagaimana kecepatan perjalanannya di muka bumi
ini?" Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab: "Seperti hujan yang dihembuskan angin, kemudian Dajjal
mendatangi suatu kaum, lalu mereka percaya dan mendukungnya, maka dia
memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah hujan dan
memerintahkan tanah untuk menumbuhkan tanaman, maka tumbuhlah tanaman-tanaman,
sehingga seorang pengembala pulang di tengah hari bersama gembalaannya dalam
keadaan lebih banyak susunya dan telah kenyang gembalaannya, kemudian dia
(Dajjal) mendatangi suatu kaum yang menolaknya, maka dia berpaling, sehingga
kaum tersebut ditimpa paceklik, (hingga) mereka tidak memiliki harta sedikitpun.
Dajjal melewati tempat reruntuhan seraya berkata: "Keluarkan perbendaharaanmu!,"
maka keluar perbendaharaannya seperti buah kurma, kemudian dia mememanggil
seorang pemuda lalu menebasnya dengan pedang, dan membelahnya menjadi dua bagian
seukuran lemparan panah, kemudian memanggilnya lagi, maka pemuda itu bangun
dengan wajah berseri-seri sambil tertawa.
Ketika
keadaannya seperti ini, Alloh berkenan menurunkan al-Masih Isa bin Maryam
عليه السلام. Dia akan turun di menara putih sebelah timur kota Damaskus
dengan memakai dua pakaian yang diberi minyak, dan meletakkan kedua tangannya
pada sayap dua malaikat, apabila ia menundukkan kepalanya akan menetes air, dan
bila ia mengangkat kepalanya akan mengucur air jernih seperti permata, tidaklah
ada seorang kafir pun yang mencium hembusan nafasnya kecuali ia akan mati, dan
nafasnya berjarak sejauh pandangannya, kemudian Isa عليه السلام akan mencari Dajjal hingga menjumpainya di pintu Lud,2 dan membunuhnya. Setelah itu, datanglah
suatu kaum kepada Isa yang Alloh
عزّوجلّ telah
menjaga mereka, lalu dia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan kepada
mereka tentang tempat mereka kelak di surga, maka tatkala demikian keadaanya,
Alloh mewahyukan kepada Isa عليه السلام (bahwa) "Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-Ku,3 tidak ada kekuatan seorangpun yang mampu
memeranginya, maka giringlah agar terjaga hamba-hamba-Ku ke atas bukit Tur."
Kemudian Alloh عزّوجلّ mengutus Ya'juj wa Ma'juj. Mereka akan berjalan dengan cepat di
setiap tempat. Bagian depan kelompok mereka akan melewati sebuah anak sungai,
kemudian meminum air tersebut, lalu lewatlah kelompok mereka yang lain dan
mengatakan: "Sungguh dahulu di tempat ini terdapat air," maka Nabi Isa dan para
sahabatnya tetap tertahan (di atas bukit), sehingga kepala sapi salah seorang
dari mereka pada waktu itu, lebih berharga dari pada seratus dinar mereka.
Nabiyulloh Isa عليه السلام dan para sahabatnya kemudian berdo'a kepada Alloh عزّوجلّ, hingga Alloh عزّوجلّ mengirim semacam ulat pada leher-leher mereka (Ya'juj wa Ma'juj)
hingga mereka semua mati, kemudian Nabiyulloh Isa عليه السلام dan
para sahabatnya turun (dari bukit). Mereka tidak menjumpai satu jengkal pun
melainkan telah dipenuhi bangkai dan jasad Ya'juj wa Ma'juj, maka Nabiyulloh Isa
عليه السلام dan
para sahabatnya kembali berdo'a kepada Alloh عزّوجلّ kemudian Alloh سبحانه و تعالى mengutus
burung seperti burung unta,4 yang
mengangkut bangkai mereka dan membuangnya di tempat yang dikehendaki Alloh
setelah itu Alloh menurunkan hujan lebat di setiap tempat, yang mencuci seluruh
permukaan bumi hingga bersih seperti cermin, kemudian dikatakan kepada bumi,
tumbuhkanlah tanaman-tanaman, dan kembalikanlah keberkahannya, maka tatkala itu,
sekelompok manusia bisa merasa kenyang dengan memakan satu butir buah delima,
dan mereka pun bisa berteduh dengan kelopak buahnya,5 dan (ketika itu) juga diberi keberkahan
pada susu, sehingga susu seekor unta bunting bisa mencukupi sekelompok manusia,
dan susu seekor sapi bunting, bisa mencukupi manusia satu qobilah, dan
susu seekor kambing bunting dapat mencukupi sekelompok manusia. Pada saat
keadaan manusia seperti ini, Alloh mengirimkan hembusan angin yang sangat
lembut, yang mencabut setiap ruh orang mu'min dan muslim, hingga hanya tersisa
seburuk-buruk manusia yang mereka mengumpuli istrinya di depan manusia yang lain
seperti khimar, dan kepada merekalah akan ditegakkan
kiamat."
Kisah
Shohih
di atas, diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitabul Fitan (2937), Imam Tirmidzi
(2240), Ibnu Majah (4075), Imam Ahmad dan selain mereka, maka tidak ada keraguan
akan keshohihan kisah tersebut. Wallohu A'lam
1.
Berkata
al-Khottobi: "dia adalah seorang Yahudi," adapun al Qori beliau mengatakan bahwa
dia adalah seorang musyrik, karena Uzza adalah nama patung sesembahan. (Lihat
Tuhfatul Ahwadzi 6/414).
2.
Dia
adalah sebuah negeri yang berada di dekat Baitul Maqdis (Lihat Syarh Musim
18/378) dan dalam an Nihayah: Lud adalah sebuah tempat di Syam dan
dikatakan terletak di Palestina.
3.
Yaitu
Ya'juj dan Ma'juj
4.
Maknanya,
burung yang memiliki leher panjang dan besar seperti unta.
5. Dalam
satu riwayat dengan kulitnya.
MUTIARA
KISAH
Kisah
ini merupakan sebagian gambaran kehidupan akhir zaman, yang bersumber dari
Rosululloh صلى الله عليه وسلم, sehingga tidak diragukan lagi kebenarannya dan pasti akan
terjadi, maka mengimaninya adalah suatu kewajiban mutlak bagi setiap mukmin yang
bersaksi bahwa Muhammad صلى الله عليه وسلم adalah
hamba dan utusan Alloh سبحانه و تعالى. Orang-orang yang cerdik dan pandai, akan selalu mengambil
pelajaran dari semua hal ini. Kisah ini mengandung beberapa faidah berharga, di
antaranya:
1. Kisah ini menunjukkan keutamaan kota Damaskus
yang mana Nabiyulloh Isa عليه السلام akan turun di tempat tersebut. Berkata al-Imam Nawawi
رحمه الله: "Dan menara putih itu sekarang sudah ada yaitu di sebelah timur
kota Damaskus." (Lihat Tuhfatul Ahwadzi 6/414)
2. Dajjal adalah salah satu dari makhluk ciptaan
Alloh عزّوجلّ yang akan muncul di akhir zaman sebagai pertanda dekatnya
kiamat. Adapun sebagian sifat Dajjal, telah disebutkan Nabi صلى الله عليه وسلم dalam sebuah hadits:
أَنَّهُ سُئِلَ عَنِ الدَّجَّالِ فَقَالَ: أَلاَ إِنَّ
رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، أَلاَ وَإِنَّ أَعْوَرُ عَيْنُهُ الْيُمْنَى،
كَأَنَّهَا عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ
Bahwasannya
beliau صلى الله عليه وسلم ditanya tentang Dajjal, maka beliau صلى الله عليه وسلم menjawab: "Ketahuilah bahwa Robb kalian tidaklah juling, dan
ketahuilah bahwa Dajjal juling matanya yang sebelah kanan, seolah-olah biji
matanya seperti anggur yang menonjol." (HR. at- Tirmidzi
2342)
3. Menunjukkan keutamaan Surat al-Kahfi, yang
dapat menjadi benteng dari fitnah Dajjal berdasarkan Nash dari Nabi صلى الله عليه وسلم. Berkata at-Tiibi رحمه الله: "Membaca permulaan surat al-Kahfi merupakan jaminan keamanan
dari fitnah Dajjal." (Lihat Tuhfatul Ahwadzi 6/419)
4. Kiamat tidak akan tegak kecuali pada
sejelek-jelek manusia, yaitu tatkala semua manusia yang memiliki keimanan telah
di wafatkan oleh Alloh سبحانه و تعالى dengan dihembuskannya angin yang sangat lembut, sehingga hanya
tersisa orang-orang Musyrik Kafir yang sangat buruk keadaannya, hingga
dikisahkan bahwa mereka berani terang-terangan mengumpuli istri-istri mereka di
tempat umum layaknya khimar tanpa rasa malu sedikitpun. Na'udzu
billah.
Hal
ini secara jelas disebutkan dalam hadits Abu Mas'ud
رضي الله عنه beliau mengatakan:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ عَلَى شِرَارِ
النَّاسِ
“Tidaklah
akan tegak hari kiamat kecuali atas sejelek-jelek manusia.”
(HR. Muslim 2949)
Dan
dalam hadits Anas
رضي الله عنه, Rosululloh
صلى الله عليه وسلم bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يُقَالَ فِى الأَرْضِ
اللَّهُ اللَّهُ
“Tidaklah
akan tegak hari kiamat, sampai sudah tidak diucapkan lagi kalimat Alloh, Alloh
di muka bumi ini.”
(HR. Muslim 148 dan at-Tirmidzi 2207)
5. Kebenaran dan orang-orang yang membawanya akan
senantiasa ada sampai Alloh mewafatkan mereka semua kelak di akhir zaman, dengan
dihembuskannya angin yang sangat lembut yang dengannya Alloh عزّوجلّ mewafatkan semua manusia yang masih memiliki keimanan di
dada-dada mereka. Dalam sebuah hadits, Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى ظَاهِرِيْنَ عَلَى
اْلحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ وَلاَ مَنْ خَذَلَـهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ
أَمْرُ اللهِ عَلَى كَذَلِكَ
“Akan
senantiasa ada suatu kaum dari umatku yang menang di atas kebenaran, tidak ada
yang me- madhorotkan mereka orang yang menyelisihi mereka, tidak pula ada yang
merendahkan mereka sampai datang perkara Alloh sedang mereka tetap di atasnya"
(HR. Bukhori- Muslim)
6. Kisah di atas menunjukkan kasih sayang dan
kelembutan Rosululloh صلى الله عليه وسلم kepada kaum muslimin, dimana beliau selalu berwasiat dan
memberikan peringatan kepada umatnya, agar tetap kokoh di atas aqidah yang benar
sekalipun fitnah yang begitu besar tengah melanda dan menyerang keimanan mereka.
Seandainya fitnah itu datang ketika Rosululloh صلى الله عليه وسلم berada di tengah-tengah mereka, maka beliaulah yang akan
menghadapinya, Namun beliau adalah manusia seperti yang lain, yang akan
mengalami kematian. Karena itulah, setiap orang wajib menjaga dirinya sendiri,
dan Alloh akan menjadi penolong bagi setiap muslim.
7.
Apabila penduduk bumi mau beriman dan kembali kepada ajaran al-Qur'an yang
sesungguhnya, maka dengan izin Alloh bumi tempat tinggal kita akan mengeluarkan
keberkahannya dan akan dibukakan pula keberkahan dari langit, karena segala
sesuatu yang ada di dunia ini disediakan untuk hamba Alloh dalam rangka
beribadah kepada-Nya semata.
Alloh
سبحانه و تعالى berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi (QS al-A'rof [7]: 96)
Inilah
beberapa faidah yang terdapat dalam kisah ini. Kita berlindung kepada Alloh dari
buruknya fitnah Dajjal dan semoga Alloh memantapkan kita di jalan yang lurus
ini. Wallohul a'lam wa Huwal Muwaffiq.[]
Ustadz Abu Faiz
al-Atsari خفظه الله
Labels:
Kisah
Keine Kommentare: