AKHLAK

[Akhlak][grids]

Aqidah

[Aqidah][twocolumns]

FIQIH

[Fiqh][bleft]

Iman kepada takdir bagian dari pokok-pokok keimanan

BismillahiRahmanirRahim
Iman kepada takdir bagian dari pokok-pokok keimanan sebagaimana yang terdapat dalam hadist Jibril bahwa sesungguhnya dia berkata kepada Nabi: “Kabarkanlah kepadaku tentang keimanan, maka Beliau shallallahu’alaihi wa sallam berkata:
“Iman adalah kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir dan kamu beriman kepada takdir baik dan buruk”.
Sebagaimana terdapat dalam firman-Nya Yang Maha Tinggi:
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. Al Qamar: 49)
Demikian juga terdapat dalam hadits:
“Berupayalah kamu dengan sungguh-sungguh terhadap sesuatu yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah. Jika ada suatu musibah menimpamu maka jangalah kamu berkata: “Seandainya saya berbuat seperti ini, tentu hasilnya seperti ini”! Tetapi, ucapkan: “Allah telah menakdirkannya dan sesuatu yang telah dikendaki-Nya maka ia terjadi”! Sesungguhnya, kata-kata “seandainya” akan menbukakan perbuatan syetan”.
Hadits-hadits dan nash-nash dalam hal ini sangat banyak dan demikian adalah prinsip yang telah diketahui dan benar, serta masalah ini adalah sudah terang –alhamudillah-. Sedangkan, Aqidah Ahlus Sunnah wal Jammah dalam hal itu sudah jelas dan terbangun di atas petunjuk-petunjuk yang ada dalam Al Qur’an dan As Sunnah, Adapun, mereka yang menyimpang dari prinsip ini, sesungguhnya penyimpangan itu datang dari diri serta hawa nafsunya, dan dia telah berpaling dari Al Qur’an dan As Sunnah.
Seperti inilah orang yang berupaya keluar dari dalil-dalil Al Qur’an dan As Sunnah. Sesungguhnya, dia akan terjatuh ke dalam kesesatan, sebagaimana Dia Yang Maha Tinggi berfirman:
“Dan sesungguhnya (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya”. (QS. Al An’am: 153)

Keine Kommentare: