AKHLAK

[Akhlak][grids]

Aqidah

[Aqidah][twocolumns]

FIQIH

[Fiqh][bleft]

Jalan menuju kebahagiaan


BismillAhirRahmanirRahim

Tak ada jalan menuju kebahagiaan, kecuali dengan menaati perintah Allah. Siapa saja yang memperbanyak amal saleh dan menjauhi dosa, ia akan hidup bahagia dan dekat dengan Rabb-nya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."(An-Nahl:97).
Ibnu Katsir berkata,"Kehidupan yang baik itu meliputi seluruh aspek kebahagiaan dari berbagai segi," Dengan demikian, kebahagiaan akan tumbuh disaat seorang hamba telah merealisasikan tauhid kepada Rabb-nya, menggantungkan hatinya hanya kepada Penciptanya, dan menyerahkan segenap urusan kepada-Nya. Ibnul Qayyim berkata,"Tauhid bisa membukakan pintu kebaikan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan, dan kegembiraan bagi seorang hamba."

Melalui perbuatan yang baik kepada sesama makhluk dengan disertai sikap komitmen dalam menaati Allah, suatu ikatan kebahagiaan akan menjadi sempurna. Syaikhul Islam berkata,"Kebahagiaan dalam pergaulan dengan sesama makhluk ialah bergaul dengan mereka karena Allah dan senantiasa mengharapkan ridha-Nya, bukan ridha mereka dalam pergaulan yang sebenarnya Anda niatkan untuk mencari keridhaan Allah. Anda takut kepada Allah dalam pergaulan Anda dengan mereka, bukan takut kepada mereka dalam pergaulan Anda dengan Allah. Anda berbuat baik kepada mereka karena mengharap balasan Allah, bukan balasan mereka.

Selain itu, Anda mencegah kezaliman mereka karena takut kepada Allah, bukan takut karena mereka."

Barangsiapa merasakan manisnya iman, niscaya akan merasakan manisnya kebahagiaan, kelapangan hidup, tentram hatinya, dan tenang anggota badannya. Ibnul Qayyim berkata,"Aku pernah mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,'Sesungguhnya di dunia ini ada surga, siapa yang belum masuk kedalamnya, ia tak akan masuk kedalam surga akhirat'."

Pada kesempatan yang lain, beliau juga berkata kepadaku,"Apa yang bisa diperbuat oleh musuh-musuhku, sementara surga dan kebunku berada dalam dadaku. Jika aku pergi, ia selalu bersamaku dan tidak pernah berpisah denganku."


Keine Kommentare: