PENGHALANG TERKABULNYA DOA [28]
Sebagai orang yang beriman kepada Allah, kita kaum muslimin wajib percaya kepada kekuasaan Allah dan segala perintah dan larangan-Nya, semua ketentuan Allah adalah adil dan penuh dengan hikmah. Jika kita berada dalam kesulitan dan kesusahan, kita langsung bermunajat kepada Allah, kemudian Allah kabulkan doa kita, jika kita ditimpa musibah, kita berdoa, lalu Allah menghilangkan musibah kita. Akan tetapi terkadang doa kita tidak dikabulkan, padahal kita sudah berdoa siang dan malam, maka kita introspeksi diri kita, antara doa dan yang dikabulkan dengan yang tidak, mana yang lebih banyak? Dan kita juga introspeksi, faktor apa yang menyebabkan doa kita tak terkabul? Oleh karena itu, penulis akan menyebutkan beberapa faktor penyebab doa kita tidak dikabulkan atau dengan kata lain berupa penghalang terkabulnya doa seseorang.
Beberapa penghalang terkabulnya doa seseorang:
- Makan dan minum dari yang haram, mengkonsumsi barang haram berupa makanan, pakaian, dan hasil usaha yang haram. "Dari Abu Hurairah rodhiallahu anhu, ia berkata, " Rasulullah sholallahu alaihi wassalam bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala adalah Mahabaik, tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang orang mukmin sebagaimana Allah memerintahkan kepada para Rasul. Allah Subhanahuwata'ala berfirman: 'Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yan baik baik, dan kerjakanlah amal shalih'. (QS.Al-Mu'minuun: 51) Dan Allah Subhanahuwata'ala berfirman: 'Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.'(QS.Al-Baqoroh: 172) Kemudian Nabi sholallahu alaihiwassalam menceritakan seseorang yang rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua tangannya kelangit seraya berkata, 'Ya Rabb... Ya Rabb...' sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?'" Ibnu Rajab rahimahullah berkata:" Bahwa para Rasul dan ummatnya diperintah untuk makan makanan yang halal dan menjauhkan dari yang jelek dan haram, kemudian disebutkan di akhir hadits, tidak dikabulkannya doa seseorang disebabkan mengkonsumsi barang haram, baik makanan, minuman,pakaian dan hasil usahanya. Oleh karena itu para Sahabat daan orang shalih, mereka sangat berhati hati, berusaha untuk selalu makan dari yang halal dan menjauhkan yang haram .
- Minta cepat terkabulnya doa yang akhirnya meninggalkan doa . Bila seorang muslim minta doa nya segera dikabulkan, kemudian dengan hikmah dari Allah belum terkabulnya doa tersebut, maka ia harus bersabar, jangan berputus asa dari rahmat Allah, teruslah berdoa, karena bila ia isti'jal (minta cepat dikabulkan), maka ia akan terhalang dari terkabulnya doa, karena tidak ada seorangpun yang bisa memaksa Allah, dan Allah berbuat menurut apa yang Dia kehendaki. Rasulullah sholallahualaihi wassalam bersabda: "Dikabulkan doa seseorang dari kalian selama ia tidak terburu-buru, ia berkata: 'Aku sudah berdoa, tetapi doaku belum dikabulkan.'"[31] Dari Abu Hurairah rodhiallahu anhu, ia berkata,"Rasulullah sholallahu alaihi wassalam bersabda: ' Doa seseorang hamba akan senantiasa dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi, selama ia tidak meminta dengan tergesa gesa. Ada yang bertanya: 'Ya Rasulullah, apa itu isti'jal (tergesa gesa) ?' Jawab beliau: 'Jika seseorang berkata: 'Aku sudah berdoa, memohon kepadaa Allah, tetapi Allah belum mengabulkan doaku.' Lalu ia merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan doanya tersebut."
- Melakukan maksiat dan apa yang diharamkan Allah. Maksiat adalah salah satu penghalang terkabulnya doa, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Rajab dalam kitabnya, Jaami'ul 'Uluum wal Hikam, hal.198. Seorang penyair berkata: " Bagaimana mungkin kita mengharap terkabulnya doa,sedangkan jalan kita sudah tertutup dengan dosa maksiat." Dosa dan maksiat mempunyai pengaruh yang jelek terhaadap diri manusia, termasuk juga faktor penghalang terkabulnya doa. (Lihat kitab ad-Daa' wad Dawaa', al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah).
- Meninggalkan kewajiban yang telah Allah wajibkan. Sebagaimana mengerjakan ketaatan adalah faktor terkabulnya doa, demikian juga meninggalkan kewajiban adalah penghalang terkabulnya doa. Salah satu kewajiban seseorang hamba adalah amar ma'ruf dan nahi munkar. Bila kedua hal ini tidak dilaksanakan, maka doa kita tidak terkabul. Hadits Nabi Sholallahualaihi wassalam: Dari Hudzaifah rodhiallahuanhu dari Nabi sholallahualaihi wassalam beliau bersabda: "Demi Allah yang jiwaku berada di tangan Nya, hendaklah kalian menyuruh yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran atau (kalau kalian tidak lakukan, maka pasti) Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, hingga kalian berdoa kepada Nya, tetapi tidak dikabulkan."
- Berdoa yang isinya mengandung perbuatan dosa atau memutuskan silaturahmi. (Seperti hadits diatas hal.82-83).
- Tidak bersungguh-sungguh ketika berdoa. Rasulullah sholallahu alaihi wassalam bersabda: " Apabila seseorang dari kamu berdoa dan memohon kepada Allah,janganlah ia mengucapkan: "Ya Allah ampunilah dosaku jika Engkau kehendaki,sayangilah aku jika Engkau kehendaki, dan berilah rizki jika Engkau kehendaki.' Akan tetapi, ia harus bersungguh-sungguh dalam berdoa, sesungguhnya Allah berbuat menurut apa yang Ia kehendaki dan tidak ada yang memaksa Nya.
- Lalai dan dikuasai hawa nafsu.Rasulullah sholallahualaihi wassalam bersabda: "Berdoalah kalian kepada Allah dengan yakin akan dikabulkan, ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah." Jika seorang muslim sudah berdoa dan sudah berusaha memenuhi syarat-syaratnya, serta berusaha menjauhkan penghalang penghalang terkabulkannya doa, akan tetapi masih juga belum dikabulkan, maka ia harus sabar dan ridha, yakinlah Allah mempunyai hikmah yang sangat tinggi, Allah sangat sayang kepada hamba Nya dan seorang hamba tidak mengetahui akibat urusannya. Terkadang seseorang mengharapkan sesuatu, padahal itu jelek untuknya dan dia tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik untuknya. Dia harus ingat bahwa doa itu adalah seutama-utama ibadah, dan ibadah akan diberikan ganjaran dan pahala apabila terpenuhi syarat-syaratnya, sebagaimana ia shalat, puasa, shadaqoh, dan juga doa. Kita dianjurkan memperbanyak doa, dan insya Allah doa kita akan dikabulkan. Jangan sekali kali kita putus asa dari rahmat Allah. Karena itu, agar doa kita terkabul, kita harus menjaga apa apa yang diwajibkan oleh Allah dan RasulNya dan menjauhkan apa apa yang dilarang serta memperbanyak apa apa yang disunnahkan Rasulullah sholallahu alihiwassalam berdasarkan hadits hadits yang shahih.
[28] Syuruuthud Du'aa' wa Mawaani'ul Ijaabah- DR.Sa'id bin Wahf al-Qahthani. Ad-Du'aa'-Husain al-'Awayisyah.
[29] HR. Muslim II/703 no.1015.
[30] Jaami'ul 'Uluum wal Hikam hal.198 tahqiq Thariq bin 'Awadhullah.
[31] HR. Bukhari no.6340, Muslim no.2735(90).
[32] HR. Muslim IV/2096 no.2735(92).
[33] HR. At-Tirmidzi no.2169, al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah XIV/3453, Ahmad V/388. At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini Hasan".
[34] HR. Al-Bukhari no.7477.
[35] HR. At-Tirmidzi no.3479, al-Hakim I/493, hasan. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no.594.
[36] (QS.Albaqoroh: 216), (QS.An-Nisaa':19).
[37] HR. Al-Hakim I/491, lihat Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah no.1579.
ditulis ulang : Muhammad Hasbi Farouqi
dikutip dari buku : Kumpulan doa dari Alquran dan assunnah
Labels:
Fiqh
Keine Kommentare: