AKHLAK

[Akhlak][grids]

Aqidah

[Aqidah][twocolumns]

FIQIH

[Fiqh][bleft]

Menjauhi Fitnah


Islam datang dengan perintah untuk menjernihkan akidah, membesihkan hati dan mensucikannya dari kotoran-kotoran fitnah, serta melarang mengotori hati dengan syubhat atau syahwat. Pada zaman yang semakin jauh dari pelita kenabian seperti sekarang ini, kebutuhan untuk berpegang teguh dengan mata air din Islam semakin meningkat. Nabi ﷺ bersabda

"Tidak akan datang suatu masa, kecuali yang sesudahnya lebih buruk dari sebelumnya."

Perkara yang merupakan bau busuk dari perbuatan fitnah ialah orang yang menjulurkan lehernya kepada fitnah tersebut. Ia akan terkotori dengan kotorannya. Nabi ﷺ bersabda tentang fitnah, 
"Barangsiapa yang menjulurkan dirinya kepada fitnah tersebut, maka ia akan terkena."
Islam yang lurus datang dengan perintah untuk melazimi dua cahaya, Al-Kitab dan As-Sunnah, serta melarang dari lawan keduanya yang merupakan perkara-perkara yang hanya akan mewariskan kerusakan hati, sangat berat untuk mencabut akarnya. Syaikhul Islam rahimahullah berkata,
"Kalau seorang hamba menyerahkan dirinya kepada bencana, maka Allah menyerahkan (urusannya) kepada dirinya."
Peremehan terhadap kewajiban, menempatkan diri dibelakang kemungkaran, serta bersandar pada perilaku hina, akan mewariskan kebinasaan. Jika hati telah gelap karena banyaknya kemaksiatan, akan terasa berat baginya melakukan kebaikan dan akan lebih mudah dalam menerima kemungkaran. 

Pada zaman turunnya wahyu dan para shahabat senantiasa bergaul dengan Nabi ﷺ, Beliau masih merasa takut terhadap fitnah yang akan menimpa para shahabat tersebut. Oleh karena itu, ketika beliau melihat ditangan Umar ada beberapa lembar dari kitab Taurat, maka wajah beliau pun memerah seraya bersabda:

"Apakah engkau masih meragukan As-Sunnah wahai Ibnu Khattab? Seandainya Musa masih hidup, tiadalah keleluasaan baginya kecuali ia harus mengikutiku."

Barangsiapa yang menjerumuskan dirinya ke dalam syubhat dan syahwat, kemudian mengharapkan hatinya menjadi baik, maka hal itu adalah kemustahilan. Berapa banyak orang tergelincir yang binasa, dan berapa banyak orang berlebihan tapi tidak mendapatkannya.

Jiwa akan menjadi tamak kalau Anda membuatnya seperti itu. Oleh karena itu, kekanglah ia dengan tali kekang perintah dan larangan. Barangsiapa bersabar terhadap hawa nafsu, buah yang akan diperoleh pun akan matang. Jauhilah pula sebab-sebab fitnah dan sumber-sumber kemunculannya. Sebab mendekatinya adalah suatu musibah yang pelakunya hampir-hampir tak akan selamat. Disamping itu, barangsiapa berkeliling disekitar tanah larangan (milik orang lain), lambat laun ia akan masuk kedalamnya.

Bentengilah diri Anda dengan bekal ilmu, bersihkanlah dengan memilih teman yang baik, berjalanlah diatas jalan kebenaran, tempuhlah jalan petunjuk, dan bersungguh-sungguhlah dalam menjaga akidah Anda. Dalam hal ini, para ulama juga  telah berwasiat antara satu dengan lainnya untuk menjauhi tempat-tempat fitnah. Ibnul Qayyim berkata,
"Tentara syahwat adalah kesesatan dan tentara syubhat adalah kebatilan. Setiap kali hati bergerak dan condong kepadanya, ia akan meminumnya perlahan-lahan dan memenuhi dengannya. Dengan demikian, lisan dan anggota badanya akan menyemburkan sesuatu yang selaras dengan syahwat dan syubhat tersebut. Oleh karena itu, jika ia meminum syubhat kebatilan, akan tersembur dari lisannya keragu-raguan, hal-hal yang samar, dan juga ambisi-ambisi."

Appendix:
HR. Al-Bukhari
HR. Al-Bukhari
Al-Fatawa: X/577
HR.Ahmad dan Al-Baihaqi
Miftahu Daris Sa'adah: 1/140


Al-Qasim,Abdul Muhsin;Kunci-Kunci Surga.Hal. 171-173


Masih disini di kota Lbeck 23032015/ 3 Jumadhil akhir 1436H

Keine Kommentare: